Pada artikel sebelumnya, kita membahas mengapa Baju Tradisional Madura dan ponorogo yang sangat mirip. Bahkan makanan khas Madura dan Ponorogo juga mirip, yakni Sate Ayam.
Meski Nampak serupa, namun ternyata Baju Tradisional Ponorogo dan Madura terdapat perbedaan-perbedaan. Nah, berikut adalah perbedaannya :
JENIS PAKAIAN |
MADURA |
PONOROGO |
Ikat
Kepala |
bernama odeng dengan
penggunaanya rambut dapat dilihat, saat ini juga menggunakan blangkon khas jawa
timuran dengan dibuat kain batik merah madura |
bernama udeng warna
hitam dengan motif melati gandheng yang memiliki puluhan jenis model udeng
yang nyentrik |
Pakaian atasan |
bernama pesak
berwarna hitam dengan kain tipis, seperti pangsi betawi/pansi sunda |
bernama penadon
berwarna hitam dengan kain tebal serta memiliki model fashion yang khas
seperti adanya kain warna merah pada dalamnya (biasanya dilipat keluar), pada
punggung terdapat lipatan kain (juga di terapkan di seragam bela diri), dan
kain depan belakang tidak saling terhubung, melainkan terdapat tambahan kain
yang menyebabkan penggunanya telihat ramping apabila dikancingkan |
Kaos bergaris |
bernama loreng dengan
warna merah putih atau hitam putih |
lorek dengan warna
merah putih, hitam putih dan merah hitam |
Sabuk ikat pinggang |
bernama sabuk haji
berwarna hijau terbuat dari kain, juga biasa dipakai pendekar betawi dan sunda |
bernama sabuk othok,
umumnya berwarna hitam terbuat dari kulit asli hewan, tetapi ada juga dari
kulit harimau |
Celana Madura |
bernama komboran
berwarna hitam dengan panjang sepertiga atau lebih panjang |
Ponorogo bernama
kombor berwarna hitam dengan garis warna merah di dalamya apabila di lipat
dan lebih longgar |
Batik |
menggunakan batik
jawa parang atau batik motif bunga madura warna merah |
menggunakan batik irengan (lebih banyak warna hitamnya)
|