Aplikasi Live Streaming nonton Bola Maret 2024


Masih pusing nyari aplikasi nonton pertandingan sepak bola live ? Atau anda ingin nonton siaran langsung berbagai TV dari seluruh dunia hanya dengan HP dan gratis ?

Anda dapat mengunduh aplikasinya di blog Assameda berikut ini.

Aplikasi ini gratis, namun anda harus terus ikuti perkembangan aplikasi di blog ini. Jika aplikasi sudah tidak dapat digunakan, itu artinya perlu pembaharuan. Dan kami akan terus update aplikasi terbaru dan gratis buat anda.

Berikut adalah link download aplikasinya.

Klik link di bawah ini

Link 1 Apk OBG TV klik disini

Jika terdapat kesulitan, tulis komentar di bawah.

Jika anda ragu, tidak usah mendownloadnya.

Aplikasi Live streaming Bola per Januari 2024 gratis full

 Ini adalah aplikasi terbaru Nonton TV secara online per januari 2024. Aplikasi ini gratis. Anda cukup mendownloadnya di blog ini, namun aplikasi ini tidak ada di playstore. 



Jika anda ragu, anda tidak usah mendownloadnya. 

Bagaimana cara menonton pertandingan-pertandingan olah raga seperti sepak bola, badminton, volly dan moto GP ataupun berbagai olah raga lainnya secara gratis ? 

berikut adalah cara untuk menonton TV online terbaru, namun sebleumnya perlu diingat bahwa aplikasi ini adalah aplikasi gratis/ tidak berbayar. Hanya perlu jaringan internet saja. Karena gratis, aplikasi ini sering mengalami pembaharuan tapi bukan lewat play store, ya karena gratis itu tadi. makanya, anda dapat subscribe atau berlangganan blog ini dengan cara mengikuti artikel terbaru kami di blog ASSSAMEDA ini

DOWNLOAD aplikasi Qreatif TV terbaru dengan Klik disini.

setelah terintsal anda dapat langsung menjalankan aplikasinya.

PENTING !!

APLIKASI TERBARU NONTON TV ONLINE silahkan cek di artikel terbaru di blog ASSAMEDA, karena setiap saat, apk tv ini terdapat pembaharuan.

APA TANDANYA JIKA APLIKASI INI PERLU PEMBAHARUAN  ?

jika aplikasi ini tidak berjalan sebagaimana biasanya, itu artinya aplikasi anda perlu pembaharuan, karena aplikasi ini gratis tak berbayar.

jika anda bingung atau mengalami kendala link, silahkan berikan komentar di bawah !

Perbedaan Baju Tradisional Ponorogo dan Madura

Pada artikel sebelumnya, kita membahas mengapa Baju Tradisional Madura dan ponorogo yang sangat mirip. Bahkan makanan khas Madura dan Ponorogo juga mirip, yakni Sate Ayam.



Meski Nampak serupa, namun ternyata Baju Tradisional Ponorogo dan Madura terdapat perbedaan-perbedaan. Nah, berikut adalah perbedaannya :

Mengapa Baju adat Ponorogo dan Madura Sama ?

Ponorogo dan Madura memang berada dalam 1 provinsi, yakni Jawa Timur. Namun, meski 1 provinsi, Bahasa daerahnya pun tak sama. Ponorogo berbahasa Daerah Jawa Mataraman, sedangkan Madura berbahasa daerah Madura. Kedua wilayah ini meski berbeda namun ternyata memiliki irisan latar belakang Sejarah yang sama. Untuk mengulasnya, kita mulai dari versi Tulisan Babad Ponorogo karya Purwowidjoyo yang terdiri dari beberapa jilid, secara ringkas dapat ditarik kesimpulan :

Ada 4 komunitas yang menjadi penduduk awal Ponorogo yakni :

  1. Keluarga Pejabat/ punggawa Kerajaan Majapahit atau Keluarga Raden Bathara Katong

  2. Keluarga dari Purworejo (Bagelen) yang merupakan keluarga dari Ibunda Raden Bathara Katong (Nyai Ageng Bagelen)

  3. Santri Demak yang dikirim oleh Raden Patah ke Wilayah Ponorogo untuk menyebarkan agama Islam yang menurut beberapa catatan disebutkan berjumlah 40 keluarga

  4. Orang-orang yang berasal dari Madura 

Perlu di ketahui bahwa keempat komunitas ini telah beragama Islam, karena sudah pada masa akhir dari Kerajaan Majapahit. Pada masa itu orang-orang Majapahit sudah banyak yang beragama islam.

Lantas, mengapa orang-orang madura datang ke Ponorogo ?

Raden Bathara Katong memang memiliki saudara Kandung yang menjadi pimpinan di wilayah Sumenep Madura.

Dalam catatan Babad Ponorogo disebutkan bahwa :

Raja Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit menikah dengan Puteri Bagelen Purworejo yang akhirnya menurunkan

  1. Raden Bathara Katong sebagai penguasa di Wilayah Ponorogo
  2. Raden Jaran Panole yang popular juga disebut Joko Thole sebagai penguasa di Wilayah Sumenep Madura.

Nah, catatan tersebut selaras dengan catatan Karya Raden Werdisastra dalam Babad Sumenep.  Disana disebutkan bahwa Joko Thole berasal dari Kerajaan Majapahit yang kemudian tinggal di Sumenep. Joko Thole sendiri berarti Pangeran dari Jawa atau Pangeran dari Majapahit. Hal ini juga di kisahkan dalam Babad Tanah Jawi (Galuh Mataram) yang diterjemahkan oleh Dr. Soewito Santoso (1927).

Bukan orang Majapahit kalau tidak sakti mandraguna, begitu juga dengan Bathara Katong dan Joko Thole.  Kuda tunggangan Joko Thole yang Bernama “Mega Remeng” konon dapat terbang ke angkasa dan berlari kencang seperti angin. Kemasyhuran Kesaktian Joko Thole sangat disegani baik kawan maupun lawan, sehingga Joko Thole juga dijuluki Raden Jaran Panole. Jaran yang berarti Kuda ini lantas di jadikan lambang Kabupaten Sumenep. Lambang Kuda Terbang ini menjadi kebanggaan warga.

Nah, karena persamaan lartar belakang Sejarah antara Ponorogo dan Madura inilah, yang seiring waktu membawa budaya. Termasuk baju tradisionalnya. Meskipun secara detail terdapat perbedaan, namun secara garis besar sama.

Sehingga tak heran garis merah dan putih yang melambangkan majapahit juga terbawa. Inilah keunikan sebuah seni dan budaya yang dalam perkembangannya akan mengalami akulturasi dan terus berkembang.

Lalu, apa bukti arkeologis bahwa orang-orang Madura ini berada di Ponorogo ?

Pada tahun 1486 Raden Bathara katong mendirikan Kota Ponorogo. Dalam catatan disebutkan,  secara resmi Kadipaten Ponorogo berdiri pada tanggal 11 Agustus 1496.

Raden Bathara Katong sebagai seseorang ahli politik berusaha menguatkan wilayahnya dengan mempersatukan 3 komunitas lainnya melalui perkawinan politik.

  1. Menikahi putri demak, hal ini untuk mempersatukan penduduk ponorogo yang berasal dari demak
  2. Menikah dengan Puteri Pamekasan Madura, untuk mempersatukan penduduk Ponorogo yang berasal dari Madura
  3. Menikah dengan puteri bagelen purworejo, untuk mempersatukan penduduk ponorogo yang berasal dari purworejo.

Disamping itu, Setelah berhasil mengalahkan Ki Ageng Kutu (Penguasa Surukubeng Kutu), Raden Bathara Katong menikahi Puteri Ki Ageng Kutu yang bernama Niken Gandini. Melalaui perkawinan Politik inilah semua penduduk Ponorogo menjadi satu untuk tidak terpecah belah.



bukti arkeologi bahwa orang-orang Madura tinggal di Ponorogo dapat kita saksikan pada kompleks Makam Setono, tepatnya di cungkup sebelah timur. Disanalah terdapat Makam Eyang Puteri Pamekasan Madura. Di dalam Cungkup tersebut berurutan makam ke empat istri Bathoro Katong. Mulai dari sisi barat Yakni ; Makam putri dari Demak, dari Bagelen, dari Pamekasan Madura dan paling timur merupakan makam Niken Gandini (putri Ki Ageng Kutu). Nah, bukti arkeologi inilah yang menjadi bukti bahwa orang-orang Madura memiliki keterkaitan dengan Ponorogo.

sudah terjawab kan, teka-teki mengapa antara Ponorogo dan Madura memiliki kemiripan ?

Untuk lebih jelasnya, anda dapat menonton videonya di Youtube channel ASSAMEDA.

meski begitu, baju tradisional Ponorogo dan Madura sebenarnya memiliki perbedaan. Perbedaan Baju Ponorogo dan Madura tersebut dapat anda baca pada artikel berikut. KLIK DISINI !