Whatsapp memang menjadi media sosial sekaligus aplikasi untuk berkomunikasi yang populer saat ini. Berbagai fitur fasilitas yang lengkap membuat aplikasi ini sangat digemari oleh seluruh pengguna smart phone. Salah satu fasilitas terbarunya adalah kita bisa menyisipkan atau mengirim stiker. Uniknya lagi, kita bisa membuat stiker itu sendiri untuk kita kirimkan kepada keluarga atau teman-teman kita. Kita juga bisa membuat foto kita atau gambar dan tulisan sesuka kita untuk dijadikan stiker dan dikirim lewat whatsapp. Berikut ini contohnya :
Keren kan ?
Anda juga dapat membagikan stiker anda lewat grop anda. Nah, Bagaimana caranya agar kita bisa membuat stiker sendiri di whatsapp ?
Berikut ini langkah-langkahnya :
Whatsapp anda harus dalam versi terbaru, kalau masih lawas silahkan di update
Buat gambar atau stiker anda menggunakan aplikasi editing foto/ gambar. Misalkan, Photoshop, coreldraw atau lainnya. (berlatar belakang transparan lebih bagus dan nampak hidup). Lalu jangan lupa gambar/ foto tersebut simpan (save) dalam format .png
Download aplikasi personal stiker for whatsapp ( Stiker Pribadi untuk whatsapp )
Buka aplikasi Personal Stiker for Whatsapp
Pilih titik tiga pada layar kanan atas
Pilih Buat Paket Stiker
Pilih minimal 3 gambar stiker (berformat .png) yang anda buat sebelumnya, lalu cetang
Pilih tambahkan ke whatsapp
Terakhir, buka whatsapp anda dan stiker buatan anda sudah ada disitu.
Mudah bukan ? Masih bingung ?
berikut silahkan simak gambar aplikasi personal stiker whatsapp nya.
sekarang anda dapat membuat stiker-stiker menarik dan chat anda dengan teman-teman anda berasa lebih fresh. Jangan lupa klik like dan berikan komentar anda pada kolom komentar di bawah.
Watu yang
dalam bahasa Indonesia berarti Batu, dan Lawang yang berarti Pintu merupakan
salah satu tempat yang dianggap mempunyai kekuatan mistis bagi warga sekitar.
Watu Lawang merupakan dua buah batu besar yang terletak di Desa Dero, tepatnya
Dero Lor atau sebelah selatan Waduk Pondok Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.
Tempat ini
sudah ada sejak jaman dahulu, yang menurut warga sekitar sudah ada sejak zaman
penjajahan Jepang. Batu yang terbentuk ini merupakan pintu ghaib menuju Gunung
Pandan. Beberapa orang bahkan mempunyai kepercayaan bahwa tempat ini menyimpan
berbagai tuah. Diantaranya, untuk penglarisan, kelancaran usaha dan sebagainya.
Hal ini bisa dilihat dari bekas bunga yang digunakan untuk nyekar di tempat
ini. Kami sempat bertanya kepada pencari rumput yang kebetulan berada dilokasi
ini. Menurutnya, barang siapa mempunyai niatan jelek atau tidak sopan di tempat
ini maka tidak bisa untuk melewati/ melintas dan berjalan di antara dua batu
tersebut. Suasana yang sepi menambah rasa angker di tempat ini. Bahkan,
anak-anak kecil dilarang untuk bermain-main di tempat ini karena menurut mitos
si anak akan kesurupan ataupun hilang di bawa makhluk ghaib.
Untuk menuju
lokasi ini, kita dapat melewati jalan Dusun Kaliwangon, Desa Dero lurus ke arah
utara. Namun, akses jalan tidak dapat dilewati dengan sepeda motor. Kita harus
berjalan kaki menyusuri pinggiran sungai anak bendungan Waduk Pondok. Setelah anda berjalan kaki sekitar 1 km, maka nampak dari kejauhan Pohon rimbun yang tumbuh di atas watu (batu) ini. Memang pada zaman dahulu lokasi ini berada di antara hutan lebat. Namun, sekarang pohon-pohon yang menutupinya sudah tidak ada.
Dari lokasi Watu Lawang ini, jika kita
berjalan lurus ke arah utara maka kita akan bertemu dengan Sendang atau Beji
yang merupakan sumber mata air keramat di area Waduk Pondok. Pemandangan di
sekitar lokasi ini cukup lumayan bagus dan kita juga bisa membawa peralatan
memancing untuk sekedar melampiaskan hobi di sungai dekat Watu Lawang.
Semoga
informasi ini dapat menambah wawasan dan menjadi alternatif kunjungan wisata
anda. Berikan like dan komentar tentang Watu Lawang ini di kolom komentar.
Jangan lupa share jika informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan anda.
Lokasi
situs Asem Legi berada di wilayah BKPH Rejuno pada petak 102e dengan luas 2,4
ha kelas Hutan LDTI . Atau berada di sebelah utara Kantor Desa Rejuno. Desa
Rejuno termasuk dalam wilayah Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi Jawa Timur.
Untuk mencapai Desa Rejuno atau situs Asem Legi ini anda dapat melalui Rute
Jalan Raya Ngawi-Caruban dan setelah sampai pada Pasar Legundi (beberapa orang menyebutnya Pasar Pahing
Karangjati), berbelok ke arah utarahingga
anda akan bertemu dengan Pos Penjagaan Perhutani. Nah, sesampai pada Pos
Perhutani, berbelok kea rah timur 100 m. Di situlah lokasi situs Asem Legi.
Jika anda bingung, anda dapat menanyakan pada warga setempat. Untuk akses jalan
cukup lumayan bagus, karena kondisi jalan sudah beraspal.
Mengenai asal-usul atau sejarah
situs Asem Legi ini mempunyai beberapa versi. Namun, pada intinya sama. Bahwa,
di tempat inilah sang Harjuna melepaskan anak panah kepada Raja Raksasa (Buto),
karena raksasa tersebut sedang mencari korban untuk dimakan. Panah Sang Harjuna
yang memanah Raksasa Buto tersebut beberapa mengenai daun Jati (Pohon Jati Jawa)
yang menyebabkan daun-daun jati tersebut berlubang. Hingga kini, jenis pohon
jati tersebut pasti berlubang daunnya walaupun daunnnya masih kecil. Pohon Jati
dengan daun berlubang ini oleh masarakat sekitar disebut Jati Arjuno ( Jati
Harjuno). Keberadaan Pohon Jati Arjuno ini sekarang hanya tinggal beberapa
pohon saja dan tumbuh di wilayah hutan sekitar Kali Gedhe ( Kedung Gedhe ). Di Kedung
Gedhe inilah sang Raksasa Buto yang saat itu sedang berkaca di sungai ( Ngilo =
bahasa jawa ), sehingga tempat Ngilo/ berkaca ini disebut Dung lo.
Setelah dipanah berkali-kali oleh
Harjuno, sang Raksasa Buto akhirnya terkena anak panah tepat di punggungnya
tetapi tidak menancap dalam, darah menetes dan berceceran di tanah. Sang Raksasa
Buto meraung dan berlari dengan kondisi terpanah. Sepanjang jalan darah menetes
tersebut akhirnya menjadi cikal bakal daerah Lemah Abang. Sang Raksasa Buto
juga mempunyai kesaktian yang luar biasa dan tidak mudah untuk mati begitu
saja.
Sang Harjuna terus memburu Raksasa
tersebut dan mengejarnya sambil terus melepas anak panahnya. Beberapa anak
panah meleset dan mengenai batu padas. Batu yang terkena panah Arjuna seketika
pecah karena kesaktiannya. Tempat tersebut kemudian dinamakan Padas Pecah.
Tidak mudah memang untuk membunuh Raksasa Buto, hingga sang Harjuno pun
berfikir dengan cara apa lagi untuk membunuh Raksasa Buto ini. Tempat berfikir
(Nggalih = jawa) tersebut kemudian menjadi wilayah Sumber Galih.
Singkat
cerita, Raksasa Buto tersebut dapat terbunuh dan mati saat istirahat karena
kecapekan akibat terus dikejar-kejar oleh Harjuna. Saat istirahat berbaring
inilah sang Raksasa Buto di panah tepat dan akhirnya sang Raksasa pun mati.
Tempat terbunuhnya Raksasa Buto ini oleh masyarakat disebut sebagai wilayah
Desa Klino yang berasal dari kata (bahasa jawa) Lino / Leno = Mati / tidak
waspada.
Demikianlah, sejarah / asal-usul
Asem Legi Desa Rejuno. Memang menurut penuturan warga, dahulu setiap orang
jahat dan sakti berbadan besar itu disebut dengan Buto. Percayakah anda ? semua
kami kembalikan kepada anda semua, karena memang tanah jawa ini kaya akan
hal-hal mistis.
Setiap malam jum’at legi tempat ini banyak dikunjungi untuk
ngalap berkah. Karena konon, banyak Pusaka yang berada di tempat ini. Sebagian
orang beranggapan bahwa, sesuatu yang tidak terlihat itu mustahil dan bohong
belaka. Namun, kita harus akui bahwa sesuatu yang tidak terlihat itu adalah
memang kekurangan kita.
Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
artikel ini.
Sumber : Penuturan warga sekitar (Ibu Minuk), Pamflet Sejarah Asem Legi
Jangan lupa klik like, bagikan, dan
berikan komentar anda pada kolom komentar di bawah. Terima kasih.
Anda juga dapat menonton VIDEO SITUS ASEM LEGI dengan klik di sini.
Tradisi Nyadran atau Bersih Desa adalah tradisi dimana warga desa mendoakan para leluhur desa dan tokoh yang berperan dalam membabat hutan di desa setempat jaman dulu. Tradisi Nyadran ini mengalami pergeseran prosesi dan nilai seiring bertambahnya jaman. Cara memperingatinya pun tiap desa bermacam-macam. Ada yang mengisinya dengan acara tayub, reog, wayang krucil, wayang kulit, dan berbagai kesenian tradisional lainnya sesuai dengan tradisi setempat.
Mungkin beberapa tempat sudah tidak lagi memperingatinya seperti jaman dulu, atau bahkan berubah menjadi tradisi pengajian tahunan atau sejenisnya. Dalam hal ini tergantung dan sesuai dengan kondisi dan kesepakatan oleh warga desa setempat.
Seperti halnya di Desa Gandri Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi ini, disini mempunyai tradisi unik. Kenapa unik ? karena dijaman yang modern ini mampu mempertahankan nilai tradisi dan adat istiadat ditengah berbagai upaya penggerusan nilai keragaman budaya nusantara. Terlebih lagi di desa ini digelar acara pentas wayang kulit tetapi tanpa sinden. Kenapa ? menurut penuturan warga setempat, Ki Ageng adalah seorang Kyai beragama Islam dari keturunan Majapahit yang sangat alim. Pernah Pagelaran wayang di dalam area Pasarean / makam Ki Ageng tersebut dilengkapi dengan sinden. Tetapi justru sinden tersebut bisu tidak dapat berkata. Untuk ulasan lengkapnya, tunggu di postingan selanjutnya.
Nah, berikut Galeri foto Nyadran/ bersih Desa Gandri pada hari Kamis Kliwon malam Jumat Legi 29 mlm 30 Juni 2017 pada siang hari di Punden "Area Makam Ki Ageng". untuk pagelaran malam harinya (malam jumat legi) kami tidak dapat mendokumentasikannya, dikarenakan kesalahan tekhnis suatu hal. Semoga berkenan.
Seni
tradisional yang satu ini memang sudah menjadi salah satu kesenian yang
mendunia. Kisahnya pun penuh dengan
makna dan pesan dari seni wayang ini memang diakui menjadi suri tauladan yang
pantas untuk di ambil hikmahnya dari para penonton pagelaran ini. Seni wayang yang ada di jawa ini memang tidak bisa
lepas dari sosok para Wali Songo sebagai penyebar agama Islam di Pulau Jawa.
Melalui media kesenian inilah, Agama islam disebarkan. Memang pada saat itu
sulit untuk memberikan penjelasan bagaimana prinsip Tuhan Yang Maha Esa kepada
mereka yang masih awam tentang agama. Kecerdikan Para Wali inilah yang mencoba
memberikan pengetahuan hakikat beragama.
Namun,
mengapa kisahnya berisi tentang Mahabarata seperti di India. Nama tokoh wayang
pun banyak yang sama dengan kisah Mahabarata India. Tetapi, versi Jawa ini
lebih komplit, karena terdapat tokoh Punakawan. Sebenarnya apakah Kisah
pewayangan ini apakah diambil dari sastra India dan nenek moyang kita
membawanya ke Jawa? Dari mana sih kisah wayang ini diambil ?
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut sering mengganggu pikiran saya, dan menghasilkan kerangka yang masih
juga berbau tanda Tanya semacam berikut :
Kisah Wayang dalam cerita ini
menggambarkan keadaan hutan, konflik dan setting seperti dalam kehidupan orang
jawa pada umumnya. Kesimpulan awal, berarti Mahabarata dalam kisah wayang ini
adalah asli dari Indonesia dan jawa lah tempatnya.
Nama-nama tokoh dalam Mahabarata,
cobalah anda sedikit menganalisa, mengapa nama-nama tersebut justru berbau
orang Jawa ? Tidak ada yang bernama seperti nama India ? Karno, Broto, Bimo,
dan seterusnya. Jawa Banget kan ?
Bangsa India setahu saya adalah
bangsa Penulis Sastra, kemungkinan mereka menulis kisah Mahabarata dengan
melihat kejadian yang ada Kerajaan Jawa. Jadi, mereka sekedar menulis yang
mereka lihat dan membawanya pulang.
Kalau kisah mahabarata ini dari
India, mengapa versi Jawa lebih komplit ?
Jawa pada saat itu menurut saya
memang miskin dokumentasi. Karena mereka tidak berfikir untuk menulisnya
sendiri dan membukukannya. Lihat dan baca juga “Kapal-kapal Majapahit telah memasang Meriam Besar dengan armada modern
di kapalnya untuk berlayar ke China”.
Lalu, apakah kisah wayang itu benar
nyata adanya ? Apakah tokoh-tokohnya juga pernah hidup dalam kehidupan nyata ? Haduh,..
inilah yang membuat kepala saya makin bingung. Sekilas menurutku sih memang
pernah ada nyata dan hidup pada zamannya. Hal ini saya lihat dari kehidupan
sejarah Kerajaan Kuno jaman dulu. Tetapi, dalam hal ini saya juga miskin
referensi.
Sejarah
memang selalu ditulis oleh pemenang. Dan pertanyaan-pertanyaan di atas masih
juga menjadi sebuah tanda Tanya besar dalam benak saya. Mungkin disini, para
pembaca dapat memberikan opini untuk membantu saya dalam meraba persoalan dan
menemukan sedikit pencerahan kepada saya. Lagi-lagi pengetahuan terbatas dalam
diri saya tidak mampu untuk membuat pandangan yang ilmiah.
Terima kasih
kepada para pembaca yang sudi kiranya untuk menuliskan pandangannya dalam kolom
komentar di bawah.
Berikut ini adalah driver untuk mini laptop dari thosiba NB 510. Driver berikut ini support untuk windows 7 & 8 serta suppoort juga untuk Thosiba seri yang lain. Diantaranya :
NB10-A104S
NB10-A105S
NB10-A104
NB10-A105
Berikut adalah Link Download Mini Laptop? Netbook THOSIBA NB 510
Inilah Indonesia yang dulu dikenal sebagai nama Nusantara. Seringkali saat kita kecil (bagi mereka yang melalui masa kecil tanpa Gadget/ HP lho ya..) sering dibuat bangga karena cerita dari Televisi dan radio yang semua memberitakan prestasi dan gemilangnya nama Indonesia di semua pemberitaan media. Acara Asia Bagus (kontes Nyanyi) saja yang ditanyangkan adalah saat Indonesia menang, Pas kalah sih gak pernah di tayang.. Tapi tau nggak sih mengapa ? kalo kita positive thinking, mungkin tujuannya adalah biar kita bangga sama Indonesia dan biar pemerintahan saat itu di nilai sukses.
Apa bedanya dengan sekarang ? diantara kita sekarang justru merasa minder dan malu hidup di Bumi Indonesia. Parahnya kita malah menceritakan dan mengabarkan kepada anak cucu kita sesuatu yang tidak pas, yang membuat anak cucu kita menjadi tidak bangga pada Indonesia. Menganggap semua keberhasilan pembangunan ini peninggalan penjajah Belanda khususnya. Nah, mari kita jadikan refleksi dan kita cari fakta beberapa hal yang s menjadi pertanyaan besar bagi kita tapi justru jarang terfikirkan. Berikut tanda tanya besar seputar nama besar Indonesia.
Mengapa Indonesia di jajah ratusan tahun (350 tahun) oleh Belanda, tetapi di Indonesia sendiri bahasa Belanda tidak populer/ tidak menjadi bahasa kita ? tengoklah Negara India, mereka dijajah bangsa asing sehingga bahasa Nasionalnya pun bahasa Inggris dan masih banyak negara-negara laen yang dijajah lebih singkat, tetapi Bahasa mengikuti bahasa yang menjajah.
Mengapa Pabrik-pabrik Gula paling banyak hanya ada di Pulau Jawa khususnya Jawa Timur ? dan pabrik-pabrik ini dibangun justru tidak di daerah dekat pantai, padahal tujuannya adalah di bawa ke Belanda. Alat-alat dan mesin-mesin pabrik tersebut apakah benar di datangkan dari Belanda ? Bayangkan saja, alat seberat itu jika di datangkan dari luar negeri, kapal yang mengangkutnya tentulah tenggelam, jembatan saat itu pastilah roboh. Apakah justru sebenarnya pabrik-pabrik gula tersebut sudah ada sejak zaman singasari/majapahit dan artinya buatan nenek moyang kita sendiri ? apalagi hal ini dikuatkan dengan kitab-kitab china kuno yang menyatakan tekhnologi kerajaan singasari/ majapahit sangat maju. selengkapnya, ikuti kajian cak Nun tentang hal ini.
Mengapa bekas kerajaan Majapahit yang menurut sejarah pernah menguasai Asia Tenggara hilang begitu saja tanpa meninggalkan semacam beteng kerajaan atau istana yang megah ? Hancurnya kerajaan majapahit menurut sejarah yang selama ini kita pelajari adalah karena Islam masuk jawa dan oleh para wali saat itu terjadi perang dan meluluh lantahkan kerajaan majapahit, sehingga tanpa bekas. Apakah catatan sejarah ini benar ? sekalipun terjadi perang, kerajaan sebesar itu ASIA TENGGARA dikuasai lalu hilang begitu saja ? Apakah ini propaganda dari penjajah Belanda agar membuat asumsi Islam itu suka perang dan menghancurkan Budaya ?
Benarkah akses jalan di Pulau Jawa Buatan Belanda ? Mengapa semua peninggalan-peninggalan sejarah disebut sebagai buatan Belanda ? Benteng, jalan raya melingkar Jawa bahkan di akui dan tercatat sebagai buatan Belanda, lihat catatan kuno zaman majapahit, Jalan utama akses seluruh Jawa sudah ada sejak zaman itu. Apakah mungkin Belanda hanya dalam waktu singkat mampu menebang Hutan, mengalahkan beratnya rimba saat itu. Jelas ini membutuhkan waktu lama untuk membuat jalan se-Jawa. Lihat, perbaikan jalan saat ini dengan peralatan modern saja memakan waktu berbulan-bulan. padahal cuma beberapa kilometer.
Kemana larinya senjata-senjata modern dan berbahan luar biasa zaman kerajaan majapahit sekarang ? seperti meriam besar, yang negara lain belum mampu membuat meriam kapal ? karena menurut saya Peradaban Majapahit justru mengalahkan Peradaban Romawi.
terakhir, Apakah justru kerajaan majapahit ( NUSANTARA ) inilah yang menguasai dunia sehingga memperkerjakan orang-orang asing ke Indonesia lantas mereka berbalik menjajah kita ? seringkali prasasti-prasasti Kerajaan Sriwijaya, Singasari, dan Majapahit di temukan di Luar Negeri. Anehnya beberapa kawasan di Benua Amerika (BUKAN NEGARA SURINAME) ada yang memakai budaya majapahit beserta bahasanya.
Nah, ke-enam pertanyaan di atas perlu kita cari dan gali kebenarannya. Dan perlu juga kita menyampaikan ke anak cucu kita dengan sejarah yang benar, bukan sejarah rekayasa. Mari kita terus belajar dan belajar. Belajar bukan dari sekolahan saja. Karena seringkali materi-materi, buku-buku itu bermuatan politis dan kepentingan. jadi, belajar dengan membandingkan dan memiliki banyak referensi akan membuat kita kaya akan ilmu dan mampu membandingkan. Komentar dan masukan anda sangat kami harapkan untuk membantu kami dalam menjari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas. Sebenarnya masih banyak pertanyaan besar lainnya, mungkin lain kali akan kita sambung. Terima kasih dan jangan lupa like dan share ya ??